Malam ini. hening, hanya ditemani dengan lagu yang pernah kau nyanyikan untuk ku. Tepatnya tahun 2015 lalu, dari 800-an orang yang menambahkan pertemanan di facebook, mata ku hanya melirik untuk menerima dia saja. Dan Benar... Dunia begitu kecil, aku memang penasaran padanya, namun terkadang banyak keadaan yang membuat kehendak kita harus diurungkan, (untuk menjaga perasaan teman misalnya), yaaa aku bisa mengerti.
Begitu lama waktu berlalu, tapi yang jelas ku ingat betul maret tahun ini, semua kedekatan itu dimulai. Malam itu aku menunggu....menunggu.... awal chat kami akan dimulai, tapi penantian itu sia-sia. Dan arghhh........ Dengan rasa takut kuberanikan untuk menghubunginya
untuk yang pertama kalinya. Yyaahhhh... aku lupa memberitahu sesuatu, sesuatu yang menarik bagiku, sesuatu alasan yang membuatku menyukainya. sosok yang terlihat cool, selenge'an, sosok yang bersahabat dengan alam, yang selalu gila-gilaan dengan persahabatan tapi memiliki sisi pemalu, "ssaanggattt pemalu" jika dihadapkan dengan wanita. hahahaha..... LUCU memang. tapi itulah daya tariknya.
Sejak itu kita selalu chatting, kami selalu berkomunikasi tapi tidak pernah bertemu sebelumnya. LEBIH TEPATNYA.. dia sudah lama melihat sosok ku tapi aku belum, curang bukan ??? tapi aku selalu berusaha memahaminya pribadi yang pemalu itu. Jika ini hanya perihal waktu, aku tahu aku pintar menunggu.
Aku ingat sekali saat pertama kali bertemu dengannya,minggu itu kami berencana Gereja bersama, padahal aku tahu keadaanya yang bigitu sangat lelah tapi dia tetap ingin menepati janji nya. Hanya saja banyak kekecewaan yang kuterima. kami tidak pergi gereja bersama, tapi hanya satu gereja saja, ”Ok, positif thinking”. aku tidak melihat tapi dia melihat ku, sampai pulang aku tetap tidak mengetahui sosoknya, tidak ada media yang bisa menghubunginya, Woww…. Saat itu aku merasa marah,kesal, semua bercampur sudah. Untuk pertama kalinya aku diperlakukan lelaki seperti ini. Begitu jatuh rasanya,seperti dipermainkan. Tapi itu hanya sebentar, perasaan itu reda seketika saat aku melihatnya mencari ku dan menjelaskan keadaan nya.
dia pandai, dia penasaran tapi tetap memberi ku waktu untuk bernapas, dia mendekati tapi menarik ulur. dia tidak pernah berniat membuat ku marah. Dan jika dia tidak sengaja menyakiti ku, dia tau cara menyembuhkannya. Dia baik, yahhh… aku melihat ketulusan darinya, Dia berhasil mencuri sebagian hati dan pikiran ku.
Aku memang sulit menjatuhkan hati pada seseorang, tapi entah kenapa aku tidak butuh waktu lama untuk menjatuhkan hati padanya. Aku suka, Hanya saja aku menunggu kapan ucapan yang ku inginkan itu ku dengar langsung di telinga ku. Sampai aku lupa untuk memahami pribadi pemalu yang butuh keberanian untuk melakukan semuanya.
Tak lama kemudian semuanya hilang. Banyak tanda tanya terlintas dipikiran ku. Terakhir dengan alasan yang sengaja tetap tidak ingin melukaiku dengan bodohnya aku percaya. Tapi entah kenapa aku merasa aku sudah mengecewakannya, aku salah. Yaa aku memang salah hanya saja aku terlambat menyadarinya. Alasan waktu itu hanya sebagian saja, tidak seutuhnya. Kecewa mu yang menarik diri dari ku. Tapi aku tidak pernah sengaja menyakiti mu. semua tulus tapi aku tak pandai memberinya. Adai saja aku punya kesempatan. Akan ku perbaiki semua.
Yang kutahu perasaan yang sempat ku jaga yang tak hilang, bahkan hingga sekarang, dia memang terlanjur sudah melekat, bahkan setelah beberapa bulan kehilangan aku (masih) belum bisa lupa, bahkan semakin jelas kronologi pertemuan itu, minggu malam itu. Hingga sekarang.
"Buatmu, yang (sengaja) menjauh , kau mungkin dapat menjauh sejauh apapun yang kau mau. Tapi maaf. Kehadiranmu yang singkat itu sudah terlanjur kubingkai dan kupajang. Aku tau kau ada di seberang sana, kau berdiam. dan mungkin itu jauh bagimu yang belum sadar bahwa ada aku.tak mudah bagiku yang hanya bisa merangkai kosa kata untuk selalu menceritakan tentangmu”jika Ia yang berkuasa tak membiarkan aku dan kamu menjadi KITA, maka biarlah Ia jugga yang akan membuka hati yang telah terlanjur mengunci engkau”
Apa kau hanya mampu berputar tampa berkeinginan untuk berhenti atau bahkan ingin melupakan aku yang (dulu) pernah dengan sengaja kau cari. Yang benar ialah cinta yang terlanjur memilih hatimu sebagai tempat persinggahan.
0 komentar:
Posting Komentar