MAKALAH ETIKA DAN MORAL KRISTEN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat
Tuhan yang Maha Esa , yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Etika dan Moral Dalam Kristen”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pendidikan Etika Kristen di Unversitas Methodist indonesia
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Medan,13
Maret 2014
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3
Maksud dan
Tujuan................................................................................
1
BAB II PERMASALAHAN........................................................................
2
2.1. Pengertian Etika......................................................................................
3
2.2.Pengertian
Moral......................................................................................
4
2.3. Perbedaan Etika dan
Moral......................................................................5
2.4. Persamaan Etika dan Moral..................................................................... 6
2.4. Persamaan Etika dan Moral..................................................................... 6
2.5. Kegunaan Etika dan Moral dalam
kehidupan sehari-hari........................6
2.6 Etika Mahasiswa Kristen......................................................................... 7
.BAB III PENUTUP....................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 8
3.2. Saran ....................................................................................................... .8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penulisan makalah ini dimaksudkan agar
mahasiswa Pendidikan Agama Kristen dapat memahami dan menghayati pengertian
etika yang berhubungan dengan moralitas, dan etika Kristen. Melalui pemahaman
dan penghayatan tersebut diharapakan mahasiswa dapat berperilaku sesuai dengan
norma-norma yang sesuai dengan ajaran Kristen.
Makna moral / etika Kristiani sangat penting bagi kehidupan orang Kristen. Manusia sebagai ciptaan Allah berimplikasi pada eratnya hubungan antara Iman dan Perilaku manusia dalam rangka tanggung jawab pada Pencipta. Etika Kristen sebagai ilmu mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam hidup manusia yakni petunjuk dan penuntun tentang bagaimana manusia sebagai pribadi dan kelompok harus mengambil keputusan tentang apa yang seharusnya berdasarkan kehendak dan Firman Tuhan. Etika Kristen adalah Ilmu yang meneliti, menilai dan mengatur tabiat dan tingkah laku manusia dengan memakai norma kehendak dan perintah Allah sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus
Makna moral / etika Kristiani sangat penting bagi kehidupan orang Kristen. Manusia sebagai ciptaan Allah berimplikasi pada eratnya hubungan antara Iman dan Perilaku manusia dalam rangka tanggung jawab pada Pencipta. Etika Kristen sebagai ilmu mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam hidup manusia yakni petunjuk dan penuntun tentang bagaimana manusia sebagai pribadi dan kelompok harus mengambil keputusan tentang apa yang seharusnya berdasarkan kehendak dan Firman Tuhan. Etika Kristen adalah Ilmu yang meneliti, menilai dan mengatur tabiat dan tingkah laku manusia dengan memakai norma kehendak dan perintah Allah sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan disajikan dalam penulisan makalah ini berkaitan dengan moralitas dan perilaku dalam berkehidupan sebagai mahasiswa Kristen, baik dalam berinteraksi dengan sesama mahasiswa, dengan dosen, dan dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
1.Jelaskan Pengertian dari Etika dan Moral
2.Sebutkan Perbedaan dan Persamaan Etika dan Moral
3.Bagaimana kaitannya dalam kehidupan sehari-hari
Permasalahan yang akan disajikan dalam penulisan makalah ini berkaitan dengan moralitas dan perilaku dalam berkehidupan sebagai mahasiswa Kristen, baik dalam berinteraksi dengan sesama mahasiswa, dengan dosen, dan dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
1.Jelaskan Pengertian dari Etika dan Moral
2.Sebutkan Perbedaan dan Persamaan Etika dan Moral
3.Bagaimana kaitannya dalam kehidupan sehari-hari
1.3 Maksud dan Tujuan
Melalui penulisan makalah ini, diharapkan mahasiswa Pendidikan Agama Kristen dapat memberikan contoh kehidupan yang bermoral dan beretika sesuai ajaran Kristen sehingga dapat menjadi teladan di lingkungan kampus ataupun di tempat tinggalnya. Moral dan etika Kristen tersebut diharapkan dapat diaplikasikan pada sikap dan perilaku sebagai berikut:
Melalui penulisan makalah ini, diharapkan mahasiswa Pendidikan Agama Kristen dapat memberikan contoh kehidupan yang bermoral dan beretika sesuai ajaran Kristen sehingga dapat menjadi teladan di lingkungan kampus ataupun di tempat tinggalnya. Moral dan etika Kristen tersebut diharapkan dapat diaplikasikan pada sikap dan perilaku sebagai berikut:
1.Sikap terhadap dosen/pengajar
2. Sikap dan perilaku terhadap sesama mahasisa
3. Sikap dan perilaku di lingkungan tempat tinggal
2. Sikap dan perilaku terhadap sesama mahasisa
3. Sikap dan perilaku di lingkungan tempat tinggal
BAB
II
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
2.1.
Pengertian Etika
Untuk memahami pengertian etika, perlu
diketahui akar kata dari etika itu sendiri. Verkuyl (Etika Kristen: Bagian 1,
Tahun 2000) menyatakan bahwa kata etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang
artinya kebiasaan, adat. Kata etos dan ethikos lebih berarti kesusilaan,
perasaan batin, atau kecenderungan hati seseorang melaksanakan sesuatu
perbuatan.
Etika bukanlah ilmu pengetahuan alam.
Karena itu juga Etika bukanlah ilmu yang pengetahuan yang bersifat deskriptif,
yang hanya menerangkan dan menguraikan tindakan dan kelakuan manusia, seperti halnya
dengan ilmu bangsa-bangsa( antropologi kultural), yang menguraikan dan membahas
adat-istiadat dan keadaan bangsa-bangsa.
Etika merupakan Ilmu yang
mempelajari norma-norma yang mengatur
tingkah laku manusia. Etika berbicara tentang keharusan yang di lakukan oleh
manusia tentang apa yang baik, benar dan tepat.
Kata ethos yang menjadi etika berarti
kebiasaan, baik kebiasaaan individu maupun kebiasaan masyarakat. Etika tidak
hanya berurusan dengan dengan segi lahiriah seperti kelakuan dan tindakan, tetapi
juga berurusan dengan segi batiniah
seperti sikap, motif, karakter atau tabiat.
a.
Etika Dalam Perjanjian Lama
Etika
dan moral Abraham dapat terlihat
ketika ia dipanggil Allah dalam usianya yang ke 75.Pada saat itu, ia bersama
dengan istrinya Sarai beserta keponakannya Lot menuju Kanaan melalui Sikhem dan
Betel sekitar tahun 2091 SM (Kej 12:1-5). Abraham yang pada waktu itu bernama Abram pergi hanya
dengan berbekal iman kepada Tuhan dan ia sendiri tidak mengetahui bagaimana
sebetulnya daerah Kanaan tersebut. Ketika ia sampai di Kanaan, ternyata negri
itu sedang mengalami bencana kelaparan, oleh karena itu ia bersama dengan
keluarganya pergi ke Mesir melalui Negep. Peristiwa Abraham yang menuruti
perintah Allah memperlihatkan beberapa sikap iman dan moralnya, antara lain:
1.Berani melangkah mentaati perintah
Tuhan untuk menuju ke negeri yang belum diketahui keadaannya.
2.Bersedia meninggalkan rumahnya dan pergi mengembara yang penuh suka duka serta ancaman bahaya.
3.Ketika Abraham mencapai tempat yang ia tuju, ada bencana kelaparan disana, namun Abraham tidak meninggalkan tempat itu melainkan tetap percaya dan setia pada Tuhan.
4.Percaya bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik dan hal itu terjadi hingga Abraham menjadi Bapa orang beriman bagi segala bangsa.
2.Bersedia meninggalkan rumahnya dan pergi mengembara yang penuh suka duka serta ancaman bahaya.
3.Ketika Abraham mencapai tempat yang ia tuju, ada bencana kelaparan disana, namun Abraham tidak meninggalkan tempat itu melainkan tetap percaya dan setia pada Tuhan.
4.Percaya bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik dan hal itu terjadi hingga Abraham menjadi Bapa orang beriman bagi segala bangsa.
Selain dari sikap iman dan moral yang
ditunjukkan Abraham, ada juga moral buruk yang ia tunjukkan ketika menghadapi
permasalahan hidupnya, yaitu:
1.Ketika ia berada di Mesir dimana ia
kuatir dirinya akan dibunuh supaya orang bisa mengambil istrinya.
2.Abraham berbohong demi menyelamatkan dirinya dengan mengakui istrinya sebagai adik.
3.Sikap egois dan tidak mengasihi istri dimana Abraham tidak melindungi istrinya dan membiarkan istrinya rela diambil orang.
4.Abraham tidak menyerahkan perlindungannya pada Allah tetapi ia tenggelam pada perasaan takutnya yang bisa mengancam nyawanya.
2.Abraham berbohong demi menyelamatkan dirinya dengan mengakui istrinya sebagai adik.
3.Sikap egois dan tidak mengasihi istri dimana Abraham tidak melindungi istrinya dan membiarkan istrinya rela diambil orang.
4.Abraham tidak menyerahkan perlindungannya pada Allah tetapi ia tenggelam pada perasaan takutnya yang bisa mengancam nyawanya.
b. Etika Dalam Perjanjian Baru
Ajaran etik Yesus Kristus di antaranya
terdapat dalam Injil-injil sinoptis (Matius, Markus, Lukas), salah satu ajaran
tersebut adalah khotbah di bukit
(Mat 5-7; Luk 6:20-49). Dalam khotbah di bukit, Yesus mempermasalahkan etik
orang farisi yang sangat berpegang teguh pada pelaksanaan hukum taurat tetapi
tidak mengarah kepada kegenapan hukum
taurat dan kitab para nabi. Dalam
hal ini Yesus mengatakan bahwa "jika hidup
keagamaanmu tidak lebih benar
daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan
surga" (Mat 5:20) karena Kerajaan Allah
sudah dekat kepadamu (Luk 10:9.
Selain itu, ajaran etik Yesus juga
meminta kepada manusia untuk menjadi
seorang manusia yang bersifat ilahi. Kata ilahi ini memiliki arti menjadi
seseorang yang lebih baik dari yang lain. Sebagai contoh, Yesus mengajarkan
"Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan
siapapun menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada
orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga
jubahmu. Dan siapa yang menyuruh engkau berjalan berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama
dia sejauh dua mil. (Matius 5;39-41).
2.2.
Pengertian Moralitas
Moral berasal dari bahasa latin yakni
mores, yang merupakan kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan
dalam bahasa Indonesia, moral diartikan sebagai susila. Moral adalah hal-hal
yang sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana
yang baik dan mana yang wajar. Abineno (1996) menuliskan bahwa istilah atau
kata mos mempunyai arti yang kira-kira sama dengan Yunani “etos”, yaitu
kebiasaan adat istiadat.
Kata atau istilah ini lebih banyak
digunakan oleh Gereja katolik Roma,
kalau dibandingkan dengan Gereja-gereja Protestan. Dalam gereja Katolik Roma
teolog yang menghususkan diri di bidang moral disebut teolog moral. Dalam
gereja-gereja protestan teolog demikian disebut tetikius, maksudnya: teolog
dibidang etika. Kalau kita membaca karya para teolog katolik Roma kita mendapat
kesan, bahwa pada waktu-waktu yang akhir ini istilah atau pengertian ‘teolog
moral” makin lama makin kurang digunakan, diganti dengan istilah atau
pengertian etikus”.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah
istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal
yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu. Tanpa moral manusia tidak
bisa melakukan proses sosialisasi. Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan atau adat istiadat masyarakat setempat. Moral adalah
perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia
lainnya. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang
berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga
sebaliknya.
2.3 Perbedaan Etika dan Moral
Meskipun secara etimologi arti kata etika dan moral mempunyai pengertian yang sama,
tetapi tidak persis dengan moralitas. Etika semacam penelaah terhadap aktivitas
kehidupan manusia sehari-hari, sedangkan moralitas merupakan subjek yang
menjadi penilai benar atau tidak. beberapa perbedaan etikadan moral adalah:
1. moral mengajarkan apa yang benar
sedangkan etika melakukan yang kebenaran
2. moral mengajarkan bagaimana
seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai dengan apa yang
telah diajarkan dalam pendidikan moral.
3. moral menyediakan “rel” kehidupan
sedangkan etika berjalan dalam “rel”kehidupan.
4.moral itu rambu-rambu kehidupan
sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan
5. moral itu memberikan arah hidup yang
harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan
(menuju arah )
6.moral itu seperti kompas dalam
kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan mengikuti arah kompas dalam
menjalani kehidupan .
7. moral ibarat peta kehidupan sedangkan
etika mengikuti peta kehidupan
8. moral itu pedoman kehidupan sedangkan
etika mengiuti pedoman
9. moral tidak bisa
dimanipulasisedangkan etika bisa dimanipulasi
10. moral itu aturan yang wajib ditaati
oleh setiap orang sedangkan etika sering berorientasi pada sikon ,motif
,tujuan,kepentingan ,dsb.
Tanpa pedoman moral manusia tidak
mempunyai dasar bagaimana berperilaku dalam dunia yang multi arah. manusia
tidak akan mampu mengambil keputusan etis yang baik,tepat, dan benar. pada
dasarnya hidup manusia akan cendeerung salah arah tanpa acuan moral
2.4 Persamaan Etika dan Moral
Persamaan
Ada beberapa persamaan etika, dan
moral yang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
1. Pertama, etika dan moral mengacu
kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan
perangai yang baik.
2.Kedua, etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah
kualitas etika dan moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah
pula kualitas kemanusiaannya.
3. Ketiga, etika dan moral seseorang atau sekelompok orang tidak
semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan
konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk
pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan,
pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan,
dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi
2.5
Kegunaan Etika dan Moral Dalam kehidupan sehari
Etika adalah pemikiran
yang sistematis tentang
moralitas, yang dihasilkan secara langsung bukan hanya kebaikan,
melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan kritis.
Ada beberapa alasan mengapa etika pada
zaman ini semakin perlu yaitu:
1.
Kita hidup dalam masyarakat yang
pluralistic, juga dalam bidang moralitas.
2.
Kita hidup dalam masa transformasi
masyarakat yang tanpa tanding.
3.
Kita seringkali cepat-cepat memeluk segala pandangan yang baru, tetapi
juga sering menolak nilai-nilai hanya karena baru dan belum biasa.
2.6 ETIKA MAHASISWA KRISTEN
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya
dalam Rumusan Masalah, bahwa penulisan makalah ini difokuskan pada bagaimana
mahasiswa berperilaku sesuai dengan etika Kristen. Perilaku yang akan dibahas
adalah tingkah laku yang terkait dengan interaksi mahasiswa dengan sesama
mahasiswa, mahasiswa dengan dosen termasuk
dengan segenap karyawan kampus, ataupun perilaku mahasiswa dalam
berinteraksi dengan masyarakat dimana dia tinggal.
3.1.Mahasiswa Pendidikan Agama Kristen
Sebagai seorang mahasiswa perlu disadari
bahwa tugasnya adalah belajar. Untuk mencapai keberhasilan sebagai seorang
mahasiswa perlu mengalokasikan waktu yang lebih untuk belajar, membaca buku referensi baik dengan memanfaatkan
fasilitas perpustakaan ataupun browsing di internet, berdiskusi dengan teman
atau siapapun yang yang dapat memberikan masukan.
Motivasi untuk keberhasilan tersebut
dapat ditingkatkan melalui target-target pribadi seperti target untuk nilai
IPK, target untuk cepat lulus, untuk segera bekerja dan target lainnya
tergantung pribadi mahasiswa.
Dalam mencapai keberhasilan dan menambah
motivasi seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa FE-UMI
harus dilandasi oleh ajaran kristen, yaitu menjadi garam dan terang yang
dilandasi oleh kasih. Tentunya dalam mengejar cita-citanya tidak menghalalkan
segala cara, misalnya malas belajar, tidak mau bertanya, dan mencontek.
3.2.Mahasiswa dengan Mahasiswa
Sebagai sesama mahasiswa kristen, perlu
menerapkan ajaran kasih yang dapat diaplikasikan dengan kesediaan untuk
menolong sesama mahasiswa dalam belajar, mau berbagi pengetahuan, bersikap
ramah satu sama lain, kompak, tidak menyombongkan diri, dan mau memaafkan jika
ada kesalahan teman.
3.3.Mahasiswa dengan Dosen
Dosen merupakan perwakilan orang tua di
lingkungan kampus, dosen juga dapat dianggap sebagai atasan atau tuan dari
mahasiswa kita. Seperti tertulis pada Kolose 3:22 yang berbunyi “Hai hamba-hamba, taatilah
tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja
untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
Ajaran ini jelas menggambarkan agar mahasiswa mentaati dosen ataupun aturan
yang berlaku di Kampus. Lebih jauh lagi, ketaatan mahasiswa bukan karena
dimotivasi oleh keinginan mendapat pujian ataupun mengharapkan nilai atau IPK
yang tinggi, tetapi melakukannya dengan tulus hati.
Hal tersebut, menurut saya adalah
keunggulan dari etika Kristen. Mahasiswa tidak akan menjadi orang yang munafik
di kampus. Jika dosen tidak masuk kelas atau berhalangan, akan merasa senang
dan tidak belajar; tetapi jika dosen berada di kelas bertindak seolah-olah
memperhatikan dengan seksama. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan iman
Kristen.
Tetapi, bagaimana jika dosen atau
pengajar orang yang sangat menjengkelkan? Orang yang galak, kejam dan “killer”?
Bolehkah kita tidak menghormatinya? Jawaban Alkitab sangat tegas, yaitu TIDAK.
Dalam 1 Petrus 2:18 dikatakan, “Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh
ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga
kepada yang bengis.” Lihat, betapa jelasnya Tuhan meminta untuk taat kepada
orang yang mempunyai posisi di atas kita.
3.4.Mahasiswa dengan Lingkungannya
Kehidupan di luar kampus juga merupakan
kunci keberhasilan dalam mencapai keberhasilan seorang mahasiswa. Jika
kehidupan di luar kampus dapat berjalan dengan baik, tentu akan menghindari
gangguan fisik ataupun gangguan mental
sehingga dapat lebih fokus untuk mencurahkan waktu dan pikiran pada
pelajaran.
Kehidupan yang baik di luar kampus dapat
dilakukan melalui hal-hal berikut:
a.
Menjadi contoh yang baik di lingkungan dimana mahasiswa tersebut berada;
c.
Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah dipelajarinya di
masyarakat sebagai wujud pengabdian (misalnya aktif di organisasi gereja);
d.
Mengembangkan ilmu pengetahuan di luar kampus.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai seorang mahasiswa kristen, perlu
disadari bahwa perilaku dan segala tindak tanduk tidak terlepas dari pengamatan
orang lain. Untuk itu, mahasiswa kristen harus dapat memberikan contoh yang
baik atau panutan. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi “garam” atau “pelita”
bagi masyarakat disekitarnya.
Menjadi garam artinya seorang mahasiswa
dapat membuat kehidupan sosial masyarakat menjadi damai dan sejahtera atau
dengan kata lain dapat memberikan cita rasa yang lebih baik. Menjadi pelita
artinya sebagai seorang mahasiswa dapat memberikan contoh atau menjadi terang
sehingga dapat menjadi panutan bagi orang lain agar tidak tersandung dalam
permasalahan-permasalahan yang akan merugikan diri sendiri atau orang lain.
Menjadi terang ataupun garam tersebut
perlu didasari oleh ajaran kristen, yaitu melakukan perbuatan untuk menjadi
contoh yang baik bagi orang lain dengan didasarkan pada kasih kepada Tuhan dan
kasih kepada sesama.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Abineno Dr.J.L.Ch. (1996), Sekitar Etika
dan Soal-Soal Etis”, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta.
Sirait, Drs. Jerry. R.H. dkk (1993),
”Diktat mata kuliah pendidikan Etika (Kristen)”, Departemen Mata Kuliah Dasar
Umum Universitas Kristen Indonesia.
Verkuyl, DR. J. (2000), ”Etika Kristen:
Bagian Umum”, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta.
2 komentar:
pinjem makalahnya ya... kevevet ga sempet bikin sendiri heuheuheu
Catatan kakinya mana????
Posting Komentar